Latest Post

tutorial kendang dangdut

Written By Kewalian Arena Seni dan Kreasi on Thursday, January 24, 2013 | 1:52 PM


Sejarah Musik Fungkot

Written By Kewalian Arena Seni dan Kreasi on Monday, January 21, 2013 | 9:54 AM


Funky Kota, atau yang lebih popular dengan sebutan Funkot, merupakan jenis musik yang sering dimainkan pada klub – klub dan diskotik di daerah Kota. Musik ini merupakan sub genre dari musik house atau funky dimana musik dimainkan dengan tempo upbeat dan dengan bass line yang menggema, sangat cocok untuk mengiringi para pengunjung ‘berajojing’ ria. Funky Kota sendiri merupakan pengembangan lanjut dari musik house dimana terdapat unsur – unsur musik lokal Indonesia yang dimasukkan seperti dangdut, campur sari, gamelan, dan sebagainya walaupun tidak selalu. Umumnya musik Funkot merupakan versi remix dari musik - musik lokal Indonesia yang sedang naik daun, namun tidak jarang pula para DJ Funkot yang me-remix musik – musik dari artis – artis luar negeri. Kata Funky Kota itu sendiri muncul dengan hanya menggabungkan kata Funky dan Kota yang digunakan untuk menyebut jenis musik disko yang sering dimainkan di daerah Kota. Funky Kota juga memiliki sebutan lain seperti House Kota, Timplung, dan Tung – Tung. Untuk sebutan yang terakhir, Tung –Tung, merupakan kata yang terbentuk berdasarkan bunyi dari musik Funky Kota itu sendiri yang menyerupai suara tung – tung – tung – tung. Musik ini kadang diidentikkan dengan musik terminal karena biasanya musik ini dimainkan pada diskotik di dekat terminal dimana pengunjungnya adalah para supir angkutan.

Tidak dapat dipastikan sejak kapan jenis musik ini lahir, namun beberapa pengamat musik berpendapat bahwa perkembangan musik ini tidak terlepas dari peran salah satu pelopor aliran musik ini yaitu grup musik Barakatak. Grup musik yang sebenarnya telah ada pada era 90-an ini baru terdengar dan terkenal oleh anak – anak muda sejak beberapa tahun lalu berkat jasa situs broadcast yang sangat terkenal yaitu Youtube. Barakatak mulai dikenal lewat video klip yang berjudul ‘Buka – bukaan’. Lagu tersebut merupakan versi remix dari lagu ‘dragostea din tei’ yang populer akibat film animasi ‘Chicken Little’. Lagu yang dipopulerkan oleh grup musik asal Moldova, O-Zone tersebut kemudian diparodikan, diganti liriknya menjadi bahasa Indonesia dan dikemas dengan video klip yang sangat jenaka. Dari situ lah nama Barakatak diingat sebagai keyword Youtube untuk video – video yang lucu. Mungkin sejak saat itulah semakin mencuatlah kata Fungky Kota ke kancah musik Indonesia. Namun selalu saja ada kontroversi, banyak orang yang mengkritik Barakatak hanya sebagai musik murahan, kampungan, dan hanya b

Musik Funkot kembali mencuat ke permukaan sekitar tahun 2006 berkat sebuah grup musik anak muda kreatif yang menyebut diri mereka ‘Jalur Pantura’. Grup musik yang berprinsip ‘Pantang Pulang Sebelum Bergoyang’ tersebut memiliki live performance yang unik yaitu terdiri dari dua DJ dan sebelas penari tanpa koreografi yang menggunakan kostum – kostum yang kreatif pada setiap aksinya. Grup musik ini sempat sukses menjadi langganan pengisi acara – acara pentas seni SMA – SMA di sekitar Jakarta Selatan. Namun belakangan namanya mulai menghilang dan tidak terlihat lagi aksi panggungnya yang unik.

Sejak kemunculannya musik Funkot sering dibanding – bandingkan dengan ‘musik selatan’ yaitu musik – musik dance Top 40 buatan DJ luar negeri yang terkenal secara internasional dan sering dimainkan di klub – klub di bilangan Jakarta Selatan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa musik Funkot dan musik selatan tidak dapat disejajarkan, musik Funkot tidak dapat dimainkan di klub – klub elit karena dapat memberikan kesan kampungan dan ‘norak’. Ini yang menyebabkan musik Funkot dipandang sebelah mata oleh beberapa kalangan. Banyak orang yang menganggap Funkot tidak dapat masuk ke segmen menengah – atas karena perbedaan tingkat selera, seperti musik dangdut dan musik pop. Padahal bayaran seorang DJ Funkot tidak berbeda dengan DJ genre lainnya, seorang DJ Funkot senior dapat meraup bayaran hingga 25 juta untuk satu show saja. Ini menunjukkan bahwa Funkot tidak murahan dan memiliki kapasitas sama dengan DJ – DJ lainnya.

Musik Funkot pastinya akan terus menuai kontroversi pro dan kontra, akan terus ada yang melemparkan kritik pedas akan keberadaan musik ini, dan ada pula yang terus memperjuangkan musik ini agar tetap eksis. Namun bila kita lihat secara positif, keberadaan Funkot dapat memberikan benefit bagi bangsa Indonesia, musik ini dapat dijadikan sebuah komoditi unik yang hanya ada di Indonesia yang dapat di-ekspor dan diperkenalkan kepada dunia sebagai sebuah sub-genre baru dari musik House dan Indonesia dapat menjadi kiblat musik Funkot dunia. Kita kembalikan masa kejayaan musik Indonesia seperti pada masa ‘The Tielman Brothers’ yang berhasil meng-influence musik – musik eropa sekelas ‘The Beatles’. Untuk menciptakan sebuah aliran musik baru tentunya tidaklah mudah, membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, musik ini kini telah menjadi salah satu budaya Indonesia yang merupakan aset yang tak ternilai bagi kita semua, seharusnya kita mengapresiasi hasil jerih payah saudara – saudara kita sebab kalau bukan kita siapa lagi yang dapat menjaga musik ini terus eksis dan tidak diakui pihak lain

Galeri Air Riffle Shotter Club Kewalian









WELCOME TO THE TUMANG VILLAGE

Mengenal ASIO4ALL

Written By Kewalian Arena Seni dan Kreasi on Sunday, January 20, 2013 | 5:02 PM

Latency atau delay adalah penundaan waktu yang singkat (biasanya diukur dalam milidetik) yang dibutuhkan untuk conversi antara data analog dan representasi digital. Karena komputer hanya dapat memproses atau mengolah data digital, nah oleh karena itu data analog yang diterima pada mikrofon atau line-in input harus dikonversi menjadi data digital. Setelah pengolahan data, data harus diproses atau dikonversi kembali ke sinyal analog sebelum dapat menjadi output (terdengar) di speaker. (Sumber: wikipedia)


Sebagai contoh:
Saat rekaman, ketika anda sedang memetik gitar, suara yang terdengar/yang keluar di speaker monitor telat beberapa mili detik, atau lebih parah bisa dihitung dalam hitungan detik.

Mengganggu bukan?

Untuk yang menggunakan soundcard khusus recording mungkin tidak perlu was-was atau khawatir akan masalah latency. Karena biasanya soundcard tersebut pasti akan mempunyai driver (asio) khusus agar tidak mengalami masalah latency.

Lalu bagai mana bila soundcard yang kita pakai tidak memiliki driver (asio) khusus untuk rekaman?

Nah, kita bisa memakai driver ASIO4ALL.

Apa itu ASIO?


Audio Stream Input / Output (ASIO) adalah driver soundcard komputer untuk audio digital yang ditemukan oleh Steinberg, menyediakan latency rendah dan interface yang tepat antara aplikasi perangkat lunak dan soundcard komputer. Sedangkan Microsoft DirectSound biasanya digunakan sebagai input dan output stereo untuk pengguna non-profesional, ASIO memungkinkan musisi dan sound engineering untuk proses audio mereka melalui software komputer Windows.

ASIO4ALL adalah driver yang mungkin paling dikenal di dunia audio recording, driver ASIO4ALL adalah driver yang performanya lebih baik dibandingkan dengan ASIO dari windows (ASIO multimedia). software driver ini compatible dengan soundcard onboard atau pun soundcard PCI/external yang memang driver bawaannya tidak stabil untuk digunakan dalam rekaman.


Untuk mendownload asio4all anda bisa langsung ke website nya di http://www.asio4all.com/

Setelah mendownload anda tinggal menyeting di DAW anda agar DAW anda memakai driver ASIO4ALL tersebut.

Untuk pengguna Steinberg Cubase/Nuendo:
  • Pertama anda harus membuka aplikasi cubase nya.

  • Pilih menu DEVICE.

  • Setelah itu pilih DEVICE SETUP.

  • Lalu pilih VST AUDIO SYSTEM.

  • Lalu klik TAB DISAMPING ASIO DRIVER.

  • Pilih ASIO4ALL V2.


Untuk pengguna Fruity Loop (FL studio):
  • Pertama anda harus membuka aplikasi fruity loop / FL studio nya.

  • Pilih menu OPTION.

  • Lalu pilih AUDIO SETTINGS.

  • Lalu pada input / output pilih ASIO4ALL V2.


Apabila sudah memakai driver asio4all namun masih mengalami masalah latency, anda harus menyeting buffer size nya pada asio4all. Tapi ingat, semakin kecil buffer size yang anda pilih, akan semakin memberatkan kinerja komputer anda.



Semoga bermanfaat..

Video Campursari

Written By Kewalian Arena Seni dan Kreasi on Saturday, January 19, 2013 | 1:03 PM


Kesenian Campursari


Soni Jozz - Minggat

Latar Belakang Campursari


Secara harfiah campursari artinya campur aduk, campur baur atau gabungan dari beraneka macam dan ragam. Dalam dunia musik Indonesia campursari dapat diartikan sebagai perpaduan antara alat musik tradisional (gamelan jawa) dengan alat musik modern. Konon diperkirakan aliran campursari sudah ada muncul sejak tahun 60-an, yang dimulai pad masa kejayaannya penyanyi langgam jawa terkenal yaitu Waldjinah. Pada kenyataannya instrumen-instrumen modern ini tunduk pada pakem musik jawa dan gending yang digandrungi masyarakat jawa pada umumnya.

Campursari pertama kalinya dipopulerkan oleh Manthou’s pada tahun 1980 dengan memasukkan unsur keyboard dalam orkestrasi gamelan melalui grupnya yang dikenal dengan nama Maju Lancar, yang kemudian dikembang tumbuhkan menjadi seperti langgam jawa (kroncong) dan meningkat ke dangdut. Pada dekade tahun 2000-an muncullah bentuk campursari yang merupakan campursari gamelan dan kroncong (seperti lagunya Nurhana dengan judul Kena Goda),  serta campuran kroncong dan dangdut (congdut) dari Didi Kempot.

Kendati muncul pro dan kontra terhadap kemurnian aliran musik ini, namun semua pihak sepakat dan memahami bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah jawa.

Pada umumnya alat musik campursari adalah perpaduan antara sebagaian perangkat gamelan jawa dengan sebagian alat musik modern. Perangkat gamelan yang dipakai antara lain kendang, peking, slentem, gong, suling dan kadangkala bonang, sedangkan alat musik modern anatara lain organ/keyboard dan gitar (kalau diperlukan).

Go To Panggung







Jenis Microphone

Written By Kewalian Arena Seni dan Kreasi on Friday, January 18, 2013 | 4:50 PM



Microphone adalah alat audio yang paling sering kita jumpai baik di dalam studio rekaman, panggung maupun lingkungan sekitar kita.
Banyak orang tau kegunaan microphone sebagai alat penangkap suara yang kemudian diamplifikasi (diperkeras) untuk kemudian di rekam ataupun di-reproduksi melalui speakers, namun tidak semua orang tau microphone mana yang cocok untuk kebutuhan mereka diantara berbagai macam microphone yang ada di pasaran saat ini.
Berikut ini adalah sedikit info mengenai type microphones beserta kelebihan/kekurangannya untuk dijadikan acuan saat anda memilih microphone untuk keperluan anda.

1. Dynamic
MIcrophones jenis dynamic adalah microphone yang paling sering kita jumpai sehari. Microphone ini menggunakan teknologi "moving coil" untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Jenis mic ini adalah mic yang paling tidak sensitive dibanding jenis mic lainnya, sehingga cocok digunakan untuk sumber suara yang keras (high SPL) bahkan untuk vocalis yang berpower keras atau bersuara tajam.

2. Condensor
Microphones jenis condensor adalah mic yang paling sering dijumpai di studio rekaman. Kebanyakan berbentuk lebih besar dari mic dynamic dan bersifat lebih sensitif dibanding kan mic jenis dynamic. Mic ini baik untuk meng-capture suara yang levelnya kecil atau membutuhkan detail, seperti orchestra, vocals, dll. Beberapa mic condensor sering digunakan untuk aplikasi suara kencang, namun jangan lupa untuk menggunakan "pop filter" (jaring angin) untuk menahan tekanan suara yang dapat merusak diagphragma mic.

3. Ribbon
Microphone ini menggunakan teknologi "ribbon" (pita) dalam medan magnet. hasilnya, suara yang dihasilkan sedikit lebih sensitif dari DYNAMIC mic & seditik kurang sensitif dibanding CONDENSOR. Namun karena menggunakan pita suara yang dihasilkan cenderung "gelap" (kurang high frequency) sehingga memerlukan prosessing EQ untuk menaikan high frequency. Mic ini juga menangkap "Transient" (attack) yang tidak sebanyak Condensor, membuatnya dianggap banyak orang sebagai jenis mic yang paling natural. Selain itu mic ini juga butuh penanganan extra (terutama dalam proses penyimpanan) dikarenakan pita tersebut yang rawan benda metal, dll. Penggunaan nya untuk sumber suara keras juga memerlukan "pop filter" untk melindungi pita tersebut.
Itu adalah 3 jenis dasar microphones. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah "pollar patern" (pola penangkapan suara) yang berbeda sesuai kebutuhan.
Tidak ada "magic microphone" yang dapat bekerja sempurna untuk semua jenis aplikasi, namun mic dynamic adalah yang paling sering dijumpai karena paling mudah didapat, harga murah & tidak repot penyimpanannya.
Microphone mahal tidak menjamin pasti bagus (cocok) dengan sumber suara tertentu, perlu pengalaman & keterampilan engineer untuk bisa tau & memilih mic mana yang cocok untuk aplikasi tersebut. Sering kali (bahkan professional artist) menemukan bahwa suara mereka cocok sekali hanya dengan menggunakan mic Shure SM57 (dynamic) yang hanya berharga dibawah 1jt rupiah untuk proses recording mereka.

Mengenal Fruty Loops

 
FL Studio adalah fitur lengkap, buka-arsitektur musik produksi dan penciptaan lingkungan untuk PC. Tanpa tambahan perangkat lunak yang diperlukan untuk menghasilkan suatu gaya musik, sebagai instrumen kit lengkap studio dan alat-alat yang termasuk dalam biaya paket. Disertakan dengan plugin, suara dan alat-alat yang membuat pengguna dapat melengkapi lagu, backing track, loops atau sizzling beats. Selesai lagu dapat disimpan ke WAV, MP3, Ogg, MIDI, ZIP atau asli proyek Format (. FLP). 
 
Instrumen
Membuat hampir suara. FL8 mencakup 29 virtual synthesizers meliputi acoustic / synthetic bass, gitar listrik dan simulasi plucked string, termasuk alat sampler piano, general sample playback, dan beat-slicing, dan berbagai teknik sintesis (subtractive, modelling, FM, granular dan tambahan). Dengan FL Studio terbaru Selain itu, FL Synthmaker - yang sepenuhnya modular lingkungan, kini Anda dapat membuat sendiri & berbagi FL instrumen, efek & Panel kontrol tanpa perlu menulis kode dasar. 
 
Audio Recording & Editing
Menangkap suara dari satu atau vokal orkes simfoni penuh. FL8 dapat merekam hingga 64 audio track bersamaan. The Playlist workspace dapat berisi jumlah yang tidak terbatas dan audio track memungkinkan Anda untuk mengatur discrete audio peristiwa dalam urutan atau posisi yang kreatif proses dictates lengkap dengan fleksibilitas. Audio alat mengizinkan user untuk waktu-stretch, pitch-shift, beat-slice, memotong, mengedit dan kreatif menghancurkan audio. FL8 editing audio lebih ditingkatkan dengan Edison, rekaman gelombang editor. Edison adalah sepenuhnya editing audio dan merekam dengan alat analisis hantu, convolution reverb, loop-recording, loop-alat konstruksi dan banyak lagi ... FL Studio impor / ekspor WAV, MP3 dan format Ogg.

Sequencing
Merekam musik performance dan ide dalam cara yang paling logis. FL8 berfungsi sebagai kedua pola dan melacak berbasis sequencer, tergantung pada preferensi Anda. Alat-alat yang tidak terbatas termasuk melacak Langkah-sequencer, sebuah industri terkemuka Piano Ranjang dan Otomasi Klip. FL Studio MIDI mendukung dan masukan dari semua standar Controller. FL8 adalah cara tercepat dari otak ke speaker.

Mengatur
Menentukan sendiri desain proyek. Dalam FL8, Anda memutuskan bagaimana proyek Anda akan diletakkan keluar. Berbeda dengan kompetisi, FL8 dari playlist adalah totally fleksibel dan hampir tak terbatas ruang dimana Catatan Pola, Audio dan Otomasi data dapat diatur dan diedit untuk sesuai dengan ide-ide kreatif dan pilihan alur kerja.

Mixing / Mastering
Mixer yang paling kuat di kelasnya. FL8 mencakup industri terkemuka-64 stereo track mixer. Setiap lagu dapat mengadakan susunan efek dari 8 (VST, DX atau FL), dan jika dikehendaki, akan diarahkan ke salah satu dari 64 lagu lainnya atau salah satu dari 4 didedikasikan 'mengirim' saluran. 44 efek yang dimasukkan plugin span - Maksimalisasi, Pembatasan, Kompresi, Delay, Distortion, hal menyamakan (grafis & parametriuc), Menyaring, Phasing, Flanging, Chorus, dan Vocoding menggema. Ini akan membawa Anda kreatif dari luas-efek seperti sikat menggema, hingga ke minutia dari proses mastering dengan multiband compression / limiting and parametric EQ.